Assalamu'alaikum

Tiada kesempurnaan hari tanpa dimulai dengan pagi...Tiada kesempurnaan ibadah tanpa dimulai dengan Bismillah...Tiada kesempurnaan lisan tanpa di Mulai dengan Tersenyum ^___^ Assalamu'alaikum..Selamat berlayar di samudra Inspirasiku...Semoga sedikit yang aku tuang bisa bermanfaat untuk semua...Salam Persahabatan...^____^




Tuesday, June 7, 2011

Nikah?? Siapa Takut...



Sudah bukan jadi rahasia umum lagi ya kalau sekarang ini anak-anak muda banyak yang terikat sebuah komitmen hubungan yang disebut "pacaran".  Miris juga memang melihat para muda-mudi yang dengan PDnya mengumbar kemesraan di depan umum dengan label "ini pacar gue". .(???!!!). Padahal jelas bgt bahwa pacaran itu dilarang dalam ajaran islam, karena pacaran memang sama sekali bukan ajaran yang dibawa dan dicontohkan Rasulullah. karena setuju tidak setuju pacaran itu menjadi celah masuknya syetan yang membuat seseorang itu masuk dalam lembah perzinahan. Baik itu zina mata, hati dan bahkan sampe ada yang kebablasan sampe melakukan zina badan ato istilah kerennya ML 'Making Love'..Na'udzubillah...Temen2 padahal sudah jelas mendekati zina saja kita tidak boleh lo apalagi melakukan zina..
“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.” (Al-Isra: 32).
lihat jg An-Nur: 30–31.
(astaqfirullah, ampuni hamba-hambaMu yang telah khilaf). 

Kalau kita ngomongin faktor penyebab menjamurnya budaya pacaran, wuiihh banyak banget ya. Dari aspek internal maupun external. Tapi yang jelas budaya pacaran itu sudah banyak memberikan kemudharatan bagi aklaq dan mental para pemuda. Bahkan extrimnya budaya pacaran ini tidak jarang membuat seseorang tidak mau menjalin ikatan yang lebih suci dalam pernikahan. Wah3..kok jadi kebalik gini ya..Pacaran yang sudah pasti haram hukumnya, berani. Tapi menikah yang jelas disunnahkan, malah gak mau..Hmmm...

Jadi inget salah satu temen yang crita ke aku tentang komentar miring yang diberikan beberapa orang dekatnya saat dia memutuskan untuk menikah. Padahal saat itu usinya juga sudah cukuplah untuk menyandang gelar seorang istri, karena saat itu dia juga sudah selesai kuliah. Tapi masih ada juga orang yang memandang seorang wanita yang menikah di bawah usia 25 itu dengan sebelah mata. "Mau nikah muda, mau jadi apa kamu nanti..??", "Kamu tuh pinter, sayang kalau kamu menghabiskan waktu mudamu untuk menjadi Ibu Rumah Tangga. Ngurus anak, padahal temen-temen kamu pada asyik menikmati karir mereka"..Mungkin komentar-komentar semacam itu pernah temen-temen dapet juga...??? Atau bahkan lebih extrim dari itu?? Atau ada faktor2 lain seperti sering melihat bongkar pasang kehidupan rumah tangga , melihat repotnya mengurus anak dan mengatur urusan dan pekerjaan rumah tangga...Atau sisi-sisi negativ lain yang diekspose dalam media tentang sebuah pernikahan??? inikah yang membuat temen2 jadi takut untuk menikah...??? Atau mungkin temen-temen belum mau nikah karena alasan masih pengen puas senengnya...???Bebas main sama temen2...??? HHmmm...Inilah kesalahan point of view yang sering merebak dalam masyarakat kita memang. Akibatnya banyak diantara para pemuda yang takut untuk terikat komitment dalam sebuah pernikahan. Dan akhirnya pacaran deh yang mereka jadikan sebagai solusi untuk meluapkan rasa cinta mereka pada pasangan karena tidak harus terikat dalam sebuah ikatan sakral. Kalau ternyata tidak cocok ya tinggal pisah aja, gak usah pakek cerai , gak usah ribet ke pengadilan,..Waduh gawat2..:-(..Kalau sudah begini bagaimana nasib bangasa dan agama ini?? Sementara para pemuda adalah aset yang diharapkan nantinya bisa membangun peradaban.Buat yang takut nikah karena masih pengen bebas, emang kalau uda nikah jadi gak bebas gitu...??? Yang punya alasan biar puas dulu seneng-senengnya, emang kalau habis nikah jadi gak seneng gitu...??? HHmmm belum tau aja kali,..Kalau yang dicari hanya kebebasan dan kesenangan itu mah cuman bagian kecil dari manfaat nikah. Karena lebih banyak manfaat dan kebaikan-kebaikan lain yang bisa temen-temen dapet  lewat sebuah Pernikahan.

Nah jadi daripada pacaran yang jelas akan mengundang murkaNya, kalau ingin cintanya dinilai sebagai ibadah mending nikah aja. Karena berbeda dengan pacaran, ikatan yang terjalin dalam sebuah pernikahan justru akan dinilai sebaliknya. Karena menikah adalah menyempurnakan separuh dari agama lo...

Rasulullah bersabda :
"Jika seorang hamba menikah, maka sesungguhnya ia telah menyempurnakan setengah dari agamanya. Oleh karena itu bertaqwalah kepada Allah untuk menyerpurnakan sebagian yang lainnya". ( HR. Baihaqi )


Selain itu Menikah adalah Sunnah Para Nabi dan Rasul...
” Dan sesungguhnya Kami telah mengutus beberapa Rasul sebelum kamu dan Kami memberikan kepada mereka isteri-isteri dan keturunan. Dan tidak ada hak bagi seorang Rasul mendatangkan sesuatu ayat melainkan dengan izin Allah. Bagi tiap-tiap masa ada Kitab. ” (QS. Ar-Ra’d : 38)

Dari Abi Ayyub ra bahwa Nabi SAW bersabda,” Empat hal yang merupakan sunnah para rasul : [1] Hinna’, [2] berparfum, [3] siwak dan [4] menikah. ” (HR. At-Tirmizi 1080)

Rasulullah bersabda,“Hai para pemuda! Barangsiapa di antara kamu sudah mampu kawin, maka kawinlah; karena dia itu dapat menundukkan pandangan dan menjaga kemaluan.” (Riwayat Bukhari)  


'Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mu'min dan tidak (pula) bagi perempuan yang mu'min, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan,
akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata. '
( Al-Ahzab :36 )

Rasulullah SAW bersabda :
" Wahai para pemuda, barang siapa diantara kalian memiliki kemampuan untuk menikah maka menikahlah. Karena sesungguhnya ini dapat mencegah pandangan mata kalian dan kehormatan kalian. Sedangkan bagi siapa yang belum mampu, maka hendaknya ia berpuasa dan puasa itu adalah menjadi perisai baginya". (HR. BUKHARI dan MUSLIM )

Jadi sudah jelas dong kalau ternyata dengan menikah berarti kita melaksanakan perintah Allah dan Rasul-Nya, karena nikah adalah salah satu sunnah yang dianjurkan Rasulullah SAW. 

Menikah Ciri Khas Makhluk Hidup
Selain secara filosofis, menikah atau berpasangan itu merupakan ciri dari makhluk hidup. Allah SWT telah menegaskan bahwa makhluk-makhluk ciptaan-Nya ini diciptakan dalam bentuk berpasangan satu sama lain.
'Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah.' (QS. Az-Zariyat : 49)
'Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui.'(QS. Yaasin : 36)

Dan ini nih yang penting, dengan menikah juga bisa membantu kita untuk Menjaga mata, menetramkan jiwa, memelihara nafsu seksualitas, membina kasih sayang dan menjaga kehormatan dan memelihara kepribadian. Dan ini dicantumkan Allah dalam surat cintaNya pada surat 
Ar-Rum ( 21) '
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir. '



Dan kenapa harus nikah..??? Karena Tidak Ada Pembujangan Dalam Islam
 Seorang muslim tidak halal menentang pernikahan dengan anggapan, bahwa hidup membujang itu demi berbakti kepada Allah padahal dia mampu untuk nikah. Atau dengan alasan supaya dia bisa seratus persen mencurahkan hidupnya untuk beribadah dan memutuskan hubungan dengan duniawinya.

Abu Qilabah mengatakan “Beberapa orang sahabat Nabi bermaksud akan menjauhkan diri dari duniawi dan meninggalkan perempuan (tidak kawin dan tidak menggaulinya) serta akan hidup membujang. Maka d
engan nada marah kemudian 
Rasulullah S.A.W berkata: ‘Sesungguhnya orang-orang sebelum kamu hancur lantaran keterlaluan, mereka memperketat terhadap diri-diri mereka, oleh karena itu Allah memperketat juga, mereka itu akan tinggal di gereja dan kuil-kuil. Sembahlah Allah dan jangan kamu menyekutukan Dia, berhajilah, berumrahlah dan berlaku luruslah kamu, maka Allah pun akan meluruskan kepadamu.


Kemudian turunlah ayat:
“Hai orang-orang yang beriman! Jangan kamu mengharamkan yang baik-baik dari apa yang dihalalkan Allah untuk kamu dan jangan kamu melewati batas, karena sesungguhnya Allah tidak suka kepada orang-orang yang melewati batas.” (al-Maidah: 87)

Ada sebuah kisah nih, sebagai penguat bahwa Rasulullah tidak menyukai orang yang membujang.
“Ada satu golongan sahabat yang datang ke tempat Nabi untuk menanyakan kepada isteri-isterinya tentang ibadah beliau. Setelah mereka diberitahu, seolah-olah mereka menganggap ibadah itu masih terlalu sedikit. Kemudian mereka berkata-kata satu sama lain, "Bagaimana kita bisa dilihat seperti pribadi Rasulullah S.A.W sedang Rasulullah adalah manusia pilihan yang diampuni dosa-dosanya yang telah lalu maupun yang akan datang?"
Kemudian salah seorang di antara mereka berkata, "Saya akan puasa sepanjang tahun dan tidak akan berbuka." 
Yang kedua tidak mau kalah, "Saya akan bangun malam dan tidak tidur."
Yang ketigapun kemudian berkata, "Saya akan menjauhkan diri dari perempuan dan tidak akan kawin selama-lamanya." Maka setelah berita itu sampai kepada Nabi S.A.W.  Beliaupun menjelaskan tentang kekeliruan dan tidak lurusnya jalan yang akan ditempuh oleh para Sahabatnya itu. Dan Rasulullah bersabda, 'Aku adalah orang yang kenal Allah dan yang paling takut kepadaNya, namun aku bangun malam dan aku juga tidur. Aku berpuasa, juga berbuka. Dan aku juga menikah dengan perempuan. Oleh karena itu barangsiapa tidak suka kepada sunnahku, maka dia bukan dari golonganku.’” (Riwayat Bukhari)

Karena segala sesuatu lebih afdhol kalau sesuai dengan hukum, maka kita lihat dulu yuk apa saja sih hukum-hukum saat kita memutuskan untuk menikah.


1. Wajib: mampu secara finasial, dan berisiko masuk dalam perzinahan
2. Sunnah: mampu secara finansial, tapi masih bisa menahan nafsunya dan bisa menjaga dirinya agar terhindar dari perzinahan
3. Haram: Tidak bisa memberi nafkah, tidak bisa melakukan hubungan seksual atau cacat fisik (kecuali kalau sudah berterus terang sebelumnya pada calonnya dan calonnya bisa menerima), menikah dengan yang berbeda agama (kecuali kalau dia bersedia untuk beriman sebelum menikah), menikahi wanita yang berada dalam masa iddah, pernikahan yang tidak sesuai syarat dan rukun, dan nikah yang dilakukan dengan niat akan mentalaknya atau ingin berbuat dzalim.
4. Makruh: Tidak memiliki penghasilan dan tidak mampu berhubungan biologis.
5. Mubah: Di tengah antara hal-hal yang mengharuskan dia menikah dan yang mencegahnya untuk menikah.

Nah kalau sudah tau hukum nikahnya jadi tunggu apalagi, buat yang memang memiliki kemampuan untuk menikah mending ambil keputusan yang mulia aja ya untuk mengakhiri masa lajangnya.

Waduh belum siap nih kan aku masih belum selese kuliahnya bisa-bisa nanti malah gak lulus. Ada yang punya alasan begitu???  Buat yang masih kuliah gimana dong...??

Rasulullah SAW bersabda,
" Bukan termasuk golonganku orang yang merasa khawatir akan terkunkung hidupnya karena menikah kemudian ia tidak menikah". HR. Thabrani

Atau ada yang merasa belum cukup secara finansial??? Jangan khawatir Allah akan menolong

“Kawinkanlah anak-anak kamu (yang belum kawin) dan orang-orang yang sudah patut kawin dari hamba-hambamu yang laki-laki ataupun hamba-hambamu yang perempuan. Jika mereka itu orang-orang yang tidak mampu, maka Allah akan memberikan kekayaan kepada mereka dari anugerahNya.” (An-Nur 32)

Apalagi misal kita menikah dengan niat untuk menjaga kehormatan agar tidak terjerumus pada hal2 yang dimurkai Allah maka Allah juga akan menolongnya.

Sabda Rasulullah s.a.w.:
“Ada tiga golongan yang sudah pasti akan ditolong Allah, yaitu: (1) Orang yang kawin dengan maksud untuk menjaga kehormatan diri; (2) seorang hamba mukatab7 yang berniat akan menunaikan; dan (3) seorang yang berperang di jalan Allah.” (Riwayat Ahmad, Nasa’i, Tarmizi, Ibnu Majah dan al-Hakim)


Nah yang paling penting nih. Meskipun di jaman yang banyak mendorong kita pada kehidupan matrealistis. Dimana segalanya diukur dari uang dan segalanya diukur dari penampilan, tapi temen2 yang harus kita ingat bahwa pernikahan bukan sebuah permainan. Karena ikrar suci yang dilakukan oleh sepasang suami istri dalam perjanjian besar pernikahan tidak hanya dilakukan antar 2 mempelai saja tapi juga dengan Allah. Dan calon pasangan kita adalah calon pendamping yang akan kita ajak bersama-sama berjuang untuk mencari keridhoan-Nya maka, agar pernikahan itu tidak cepat usang dimakan usia, jangan jadikan finansial dan penampilan fisik sebagai tujuan utama kita dalam mencari pasangan hidup ya. Jadi harus milih yang seperti apa sih..? Dalam agama kita diajarkan, saat kita mencari pendamping hidup, maka kita harus mencari yang baik agamanya. Insyallah dengan memprioritaskan kwalitas agama di atas segalanya itulah yang akan menyelamatkan rumah tangga kita dari segala fitnah dan insyallah akan menjadi sumber kebahagiaan dalam hidup kita.

Rasulullah SAW bersabda :
" Perempuan itu dinikahi dengan empat perkara, yaitu karena hartanya, keturunannya, kecantikannya dan agamanya. Namun nikahilah karena agamanya ( karena jika tidak ) maka kamu akan sengsara ". (HR.Bukhari, Muslim, Abu Dawud dan Nasa'I )

"Dari Abdullah bin Umar Rasulullah SAW bersabda, " janganlah kamu menikahi wanita karena kecantikannya, mungkin saja kecantikan itu membuatnya hina. Janganlah kamu menikahi wanita karena hartanya, mungkin saja harta itu akan membuatnya melampaui batas. Akan tetapi nikahilah wanita itu karena agamanya, sebab seorang wanita yang salihah, meskipun buruk wajahnya adalah lebih utama". (HR. Ibnu Majah)


So  tunggu apalagi,..Buka mata, buka hati..Gak ada rasa dan kata takut lagi buat nikah kan... Okey...Semoga Allah selalu membimbing hati kita untuk tepat menentukan pilihan hati dalam memilih pendamping hidup yang akan kita jadikan teman sejati dunia akhirat. Semoga Allah menganugrahi kita semua keluarga yang Sakinah Mawadah Wa Rahmah.Amin...^_________^




 








4 comments:

  1. hehe ini article request dari saya.. :)

    makasi.. makasai .. makasi...

    dirumah juga ada Buku " menikahlah engkau menjadi kaya"

    ternyata kaya di buku ini bukan Financial. Lebih luas lagi..

    ReplyDelete
  2. yah bener bgt brooo....^___^ Kaya materi tuh emang bagian kecil dari nikmat yang akan dianugrahkan pada hambaNya yang memutuskan untuk menyempurnakan separuh agamanya...Dan tentunya ada ada kekayaan lain yang lebih berrti daripd kekayaan materi saja..yaitu kekayaan hati...^_____^...

    So, uda mantep nih...Nti klo nikah jangan lupa undangannya ya....^_____^

    ReplyDelete
  3. http://kask.us/8460248 Apa sih kaya itu?? Apakah kita sudah kaya??

    menyambung komentar saya dulu ibu Ika.. :D

    ReplyDelete
  4. Menikah di usia muda terkadang menimbulkan banyak pertanyaan atau dugaan. Sebagian menuduh mereka yang nikah muda pasti MBA (Marriage By Accident) alias hamil duluan. Padahal belum tentu juga. Banyak yang menikah di usia muda karena itu memang sudah menjadi keinginan bukan keterpaksaan. Terpaksa karena keadaan (sudah hamil) atau terpaksa karena dijodohkan.

    Tujuan pernikahan bukan hanya demi untuk mendapatkan kesenangan seksual atau melampiaskan hasrat seksual, karena manusia bukanlah hewan yang hanya memiliki kebutuhan fisik/biologisnya (makan, minum dan bersetubuh), sementara manusia berbeda karena dikaruniai Allah dengan hati atau perasaan dan akal dimana keduanya memiliki hak pula untuk hidup dan diberi “makan”.

    Oleh karena itulah mendapatkan kesenangan seksual dan melampiaskan hasrat seksual bukanlah tujuan tetapi hanyalah sebuah efek yang bertujuan untuk menyatukan hati dan pikiran sepasang anak manusia yang berlainan jenis dan memutuskan untuk hidup bersama dan berbagi kesenangan maupun duka bersama. Seks bukanlah tujuan melainkan hanya sebuah media untuk mengekpresikan cinta dimana perkawinan membuatnya agar tetap berada dalam kesucian.

    Memperoleh keturunan pun bukanlah sebuah tujuan utama akan tetapi sebuah buah dari cinta dan perkawinan dimana kehadiran seorang anak akan semakin mempererat hubungan cinta dan kasih sayang diantara mereka berdua.

    Jadi menikah adalah sebuah kebutuhan bagi setiap manusia. Kalau kita sudah siap menikah di usia muda, kenapa harus menunda. Alasan menikah di usia muda ada beberapa yaitu:

    1. Godaan untuk para pemuda saat ini jauh lebih berat dibandingkan dengan di masa lalu.
    2. Memperbanyak kebaikan dan meminimalkan kemaksiatan.
    3. Agar hidup lebih terarah dan produktif.
    4. Mempersiapkan generasi yang lebih baik.

    Sementara, sebagian diantara kita terpengaruh oleh budaya barat yang tidak lagi mementingkan pernikahan. Padahal coba perhatikan fenomena di negara-negara barat saat ini:

    1. Penduduknya lebih banyak yang berusia lanjut daripada yang berusia muda (piramida terbalik).
    2. Para pemudanya tidak mau menikah dan punya anak.
    3. Mereka lebih senang hidup bersama tanpa ikatan.
    4. Mereka melegalkan prostitusi untuk memenuhi kebutuhan seksual.

    Apa yang akan terjadi nanti di negara barat sana 10 atau 20 tahun ke depan? Kalau bisa melakukan kebaikan hari ini, kenapa harus menunggu esok hari. Segeralah melaksanakan apa yang anda bisa lakukan karena esok belum tentu kita masih ada. Jangan menunda!

    ReplyDelete

Download