Assalamu'alaikum

Tiada kesempurnaan hari tanpa dimulai dengan pagi...Tiada kesempurnaan ibadah tanpa dimulai dengan Bismillah...Tiada kesempurnaan lisan tanpa di Mulai dengan Tersenyum ^___^ Assalamu'alaikum..Selamat berlayar di samudra Inspirasiku...Semoga sedikit yang aku tuang bisa bermanfaat untuk semua...Salam Persahabatan...^____^




Thursday, June 30, 2011

Shalat VS Work



Suami: "Ma, besok Pa2 harus berangkat pagi buta ya soalnya ada meeting jam 7 pagi di kantor. Tp Jam 6 Papa harus sudah standby di kantor karena harus prepare keperluan-keperluan meeting."


Esok hari
Assholatuqairumminannaum.....suara adzan panggilan shalat subuh dikumandangakan..
Suami: "Ma, aku berangkat dulu ya."
Istri : Tapi ini kan masi pagi banget Pa,,,adzan juga belum selese.
Suami : "Papa harus secepatnya berangkat untuk mengantisipasi macet Ma."


Hayya'alassholaaa....adzan shalat dhuhur bergema
Suami : Masih sibuk di kantor sampai tidak mendengar panggilan Allah


Hayyaalalfalaah...panggilan menjemput kemenangan waktu ashar dikumandangkan
Suami : Mengejar target kerja menyelesaikan pekerjaan karena waktu pulang kantor hampir tiba.


Hayya'alasshola...adzan maghrib memecahkan kesunyian
Suami : Masih dalam perjalanan menuju rumah terjebak macet.


Allhuakhbar...Allahuakhbar...adzan isya' berkumandang
Suami : Ketiduran di sofa rumah sambil membawa catatan agenda kerjaan esok hari. "BMW seri 7 warna merah" Mobil impiannya sampai kebawa dalam tidur. ngelantur.com



Esok harinya jam 4 pagi sebelum berangkat ke kantor
Suami : "Ma doakan Papa lancar ya usahanya. Papa akan kerja keras mencari nafkah menunaikan kewajiban Papa sebagai suami.Karena inilah jihad Papa."


Masyaallah...
Sahabat, gambaran cerita di atas bukan cuman hiperbolis sebuah drama. Tapi itulah fenomena yang sudah banyak terjadi di sekitar kita. Dimana seorang suami merasa bahwa mencari nafkah adalah tugas yang harus dia lakukan sampai setengah mati *mati enggan hiduppun tak mau..hehhehe*. Maksudnya ibarat klo boleh dikata kaki jadi kepala, kepala jadi kaki, pantat jadi dengkul, dengkul jadi otak..wah klo yang satu itu jangan dong yaww....juspudding *intermezo biar gak tegang* :D


Apa itu salah...??? Tidak ada orang yang menyalahkan kok. Memang sih mencari nafkah itu adalah salah satu kewajiban yang diberikan Allah pada para suami. Jadi kalau para suami bersungguh-sungguh melaksanakan kewajibanya itu, putar otak, banting tulang, banting setir, banting piring (ini mah kerjaan istri hehehe..pisss) biar kebutuhan keluarga tercukupi, kebutuhan anak terpenuhi, itu buaaaguss..Two thumbs up..Atau ditambah 2 jempol kaki biar jadi 4 acungan jempol..^___^..HHmmm...Tapi yang jadi masalah disini adalah kalau gara-gara ingin mencukupi kebutuhan keluarga, si suami sampai tidak mendengar panggilan Allah. Adzan lewat, masuk telinga kiri keluar telinga kanan, dengan anggapan mencari nafkah itu tugas yang lebih besar daripada shalat karena dianggap bahwa bekerja itu jihad yang lebih besar daripada shalat..eleeuhh...eleeuuhh..sampai segitunya...mungkin ada sedikit yang perlu diklarifikasi  ya....^______^
Sebelum bicara lebih jauh kita nyanyi bareng yukkk...^___^


Rukun islam ada 5 perkara..
Yakni menucapkan dua syahadat..
Mengerjakan shalat..
Membayarkan Zakat..
Puasa di bulan Rama...dhan..
Tunai...kan Ibadah haji..


Nah pastinya Sahabat tidak asing dong dengan lagu itu. Kalau tidak salah, lagu rukun islam dan rukun iman bahkan sudah diajarkan sejak kita duduk di bangku TK. Trus  apa hubgungannya sih..?? Ya adalah hubungannya...Dari lagu itu kita bisa tau bahwa shalat memiliki kedudukan yang sangat penting dan utama, setelah syahadat tentunya. Dan sebagai seorang muslim insyallah kita semua sudah pernah mendengar bahwa shalat adalah tiang agama bukan..??? Buat yang belum pernah mendengar sebelumnya, smoga sekarang jadi bisa tau. 
Nah dari satu kalimat ini saja bisa kita bayangin deh betapa pentingnya kedudukan shalat dalam kehidupan seorang muslim. Sekarang lebih mudahnya kita gunakan "tiang sebuah bangunan" sebagai analoginya. Tiang adalah penyangga. Jika dalam sebuah bangunan kemudian tiangnya dihilangkan, maka akan roboh bangunan itu. Betul atau betul...??? Betul dongg... Buat yag bilang salah, coba deh rumahnya sekarang di hilangin penyangganya!!! Jijamin Anda babak belur lebam-lebam karena kejatuhan puing-puing bangunan..hehehe


Analogi lain tentang pentingnya shalat adalah shalat itu ibarat kepala pada tubuh. Jadi kalo ada yg meninggalkan shalat wajib dengan sengaja, maka apa jadinya klo manusia tanpa kepala??? Pastinya gak hidup lagi. Ada tuh yang biasanya gelayutan di pohon belakang rumah kalau pas malam-malam. Tanpa kepala tapi masih bisa hidup. Itu mah hantu penasaran kalii...oooo serraaammm...ihihihi.. 


Kembali ke lap...top...


Ada juga yang menganalogikan bahwa shalat itu seperti Raja dalam permainan catur. wuuihh gimana tuh...??? Aku juga nggak tau, gak pernah main catur sih jadi ilmunya nyontek temen ini critanya. ^___^
Berdasarkan ilmu permainan catur memang jalannya Raja kalah MENTERENG dibandingkan "ster" atau "benteng", "kuda" juga "menteri". Weehh ternyata catur juga punya mentri...hhuuusss diaem aja deh..kita lanjut aja yach...^__^
Si Raja ini model jalannya setara dengan "pion".
Nah walaupun dalam perjalanannya ster, benteng, kuda dan mentri bisa lebih gagah dan tampak digdaya, tapi jangan salah...Walaupun Raja hanya bisa berjalan tertatih satu langkah demi satu langkah ala pion, tanpa adanya Raja maka semua biduk catur tidak akan pernah bisa jalan. Dengan kata lain RAJA MATI, SEMUA MATI. 


Demikian juga mencari nafkah, memang keliatannya mentereng bahkan dalam sebuah hadist juga disebutkan berpahala besar. Tapi jika shalatnya mati, maka amalan mencari nafkah itu tidak akan berarti apa-apa. Amalan mencari nafkah itu akan dinilai mati karena si pencari nafkah meninggalkan shalat dengan sengaja bahkan meremehkan ibadah shalat. Wah sayang sekali ya kalau misalnya ini benar-benar terjadi. HHmmm....


Untuk menegaskan lagi betapa pentingnya shalat, dalam sebuah hadist dikatakan bahwa Shalat adalah amalan yang pertama kali akan ditanyakan dalam kubur. 



(أَوَّلُ مَـا يُحَــاسَـبُ بِـهِ الْعَــبْدُ يَـوْمَ الْقِـيَـامَـةِ الصَّـــلاَةُ (رَوَاهُ الطَّبَرَانِي
   
Sesungguhnya perkara utama yang dimintakan pertanggungjawabannya oleh Allah SWT adalah shalat


Jadi ketika manusia dihisab, maka amalan yang pertama kali dihisab adalah shalatnya. Jika shalat wajibnya sempurna, maka sempurna jugalah amalan lainnya sehingga tidak dihisab. Tapi jika shalat wajibnya kurang, maka akan disempurnakan dengan shalat sunnahnya dan amalan lain tidak dihisab. 


Shalat juga dikatakan sebagai parameter keimanan seseorang. Bahkan dalam sebuah hadist disebutkan bahwa shalat adalah pembeda antara orang muslim dan orang kafir. 

بَيْنَ الرَّجُـــلِ وَ بَيْنَ الْكُفْرِ تَـرْكُ الصَّـــلاَةِ. رَوَاهُ أَحْمَدُ وَ مُسْـلِمُ
Batas perbedaan antara seorang muslim dan seorang kafir adalah meninggalkan shalat. H.R. Ahmad dan Muslim.


Benar juga ya, kalau kita muslim tapi tidak shalat bisa bingung orang liatnya, nonmuslim bukan, muslim tapi kagak pernah keliatan ngunjungi masjid.Hmmm. Islam KTP kali.. Jadi misal ada orang yang mengaku beriman tapi tidak shalat pantas kita pertanyakan lagi keimanannya.


Sahabat, sebenarnya kalau kita mau memahami hakikat shalat manfaatnya akan kembali pada diri kita sendiri lo. .Karena dengan shalat berarti kita telah melindungi diri kita dari perbuatan keji dan munkar. Sebagaimana sebuah ayat Innashshalaata tanha 'anil fahsya 'iwal munkar.   
    إِنَّ الصَّلاَةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنكَرِ


Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar (Q.S Al Ankabut 45 )

Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab ( Al Qur'an) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan munkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Q.S Al Ankabut 45)


kalau kita mau merenungi betapa semua yang Allah perintahkan kepada kita itu sebenarnya untuk kebaikan kita sendiri. Demikian juga shalat. Shalat adalah puncak dari aktualisasi dzikir (mengingat Allah). Karena saat shalat inilah kita bertemu dan berbicara kepada Allah. Untuk itu kita harus memiliki skap ihsan saat beribadah. That's "worship like we see Allah". Beribadah seolah kita melihat Allah, atau kalaupun kita tidak bisa melihat Allah maka kita harus yakin bahwa Allah melihat kita. Dengan merasa seperti akan membantu kita untuk khusyuk saat shalat.
Dan masih ada lagi sebenarnya hal-hal lain yang akan membantu kita untuk bisa khusuk saat shalat. Dimana khekhusukan itulah salah satu faktor yang akan menentukan kwalitas shalat kita sehingga bisa membentuk akhlak kita dan menjauhkan diri kita dari perbuatan keji dan munkar. Sehingga ada sebuah kalimat hikmah yang mengatakan bahwa akhlak adalah buah dari ibadah. Karena saat shalat sesorang itu benar maka shalatnya itu akan membuahkan akhlak yang bagus. Tapi kita tidak bisa membahasnya secara detail disini ya, karena butuh ruang khusus untukk membahasnya secara lengkap. 


Suami: Okelah aku akan shalat, tapi suatu saat nanti klo aku sudah bisa menemukan ruh shalatku. Karena aku tidak mau melakukan shalat hanya karena hasil di suruh aja. Aku mau saat aku nanti shalat aku sudah bisa benar-benar menjiwai tiap gerakan yang aku lakukan.


Mungkin ada yang punya alasan seperti itu,...??
Sahabat, kita tidak akan pernah tau kapan kita akan mendapat ruh dari shalat yang kita kerjakan. Bahkan orang yang setiap hari shalatpun, dia juga tidak akan pernah tau kapan dia akan mencapai tingkat kekhusu'an. Seorang ulama berkata,  bahwa Allah tidak hanya melihat kekhusu'an kita saat shalat, tapi Allah menilai sejauh mana usaha kita untuk berusaha mendirikan shalat. Saat malam misalnya, dengan mata yang masih sayu, tapi kita berusaha memaksa diri bangun untuk melakukan shalat tahajjud. Walaupun saat shalat kemudian badan terhuyung-huyung lalu tangan kita mengusap muka yag masih penuh dengan rasa kantuk, lalu apakah shalat kita sia-sia..??? Sungguh Allah Maha Melihat dan Maha Mensyukuri. sekecil apapun usaha kita kalau kita niatkan tulus hanya untuk mengharap ridho Allah, maka tidak akan ada yang sia-sia. Allah akan membalasnya walau hanya sebiji zahrah. Jadi mungkin sat ini yang paling penting untuk kita kerjakan dulu adalah, melatih fisik kita untuk shalat. Seiring dengan berjalan  waktu dan banyaknya intensitas kita dalam mendirikan shalat insyaallah Allah akan membantu kita untuk menemukan ruh dalam shalat itu.


Memang bukan shalat yang akan membuat kita layak untuk mendapatkan syurga.  Tapi shalat itulah sarana untuk kita memburu ridho dan kemurahan Allah. Dan kemurahan Allah itulah yang akan menentukan kita layak atau tidak menjadi penghuni syurganya kelak. 


Jadi Sahabat apalagi alasan kita untuk tidak shalat...?? Mendirikan sebuah amalan itu memang berat di awal. Karena pada umumnya bertentangan dengan hawa nafsu manusia. Demikian juga dengan shalat. Hawa nafsu merasa berat untuk diajak melakukan ketaata dalam shalat. Itulah kenapa Allah menyuruh para orang tua untuk memerintahkan dan melatih anak-anak mereka untuk shalat di usia 7 tahun dan memukul anak mereka ketika di usia 10 tahun belum juga mau shalat. 


Tapi percayalah, saat kita selalu berusaha untuk memaksa raga kita untuk melakukan ketaatan maka suatu saat nanti kita akan merasakan sebuah kenikmatan. Sahabat, saat kita sudah bisa merasakan betapa nikmatnya shalat, nikmatnya kita berbicara dengan Allah, ada ketenangan di dalamnya yang bisa kita dapat, maka shalat  tidak akan kita rasa sebagai kewajiban yang berat untuk dilakukan. Tapi justru kita akan merasakan bahwa shalat adalah kebutuhan kita. Seperti misal kita tidak makan, maka kita akan lapar. Karena makanan adalah kebutuhan yang harus kita penuhi setiap hari.


Dalam hidup kita, dzikir ibarat air pada ikan. bisa kita bayangkan apa jadinya jika ikan dikeluarkan dari air..?? Pasti tidak akan bisa hidup. Manusiapun juga seperti itu. Mungkin kelihatannya raganya memang hidup, tapi tanpa mengingat Allah dalam hidupnya sebenarnya jiwanya telah mati. Mayat hidup...

Apalagi yang bisa kita lakukan sebagai hamba kepada Rabbnya, selain taat. Kalau kita mengaku mencintai Allah tapi kita tidak mau memenuhi panggilan-panggilannya jelas Allah tidak percaya cinta kita. Pastinya kita tidak mau kan dianggap manusia yang sombong sebagaimana iblis yang sombong karena tidak menuruti perintah Allah untuk bersujud pada Adam,..?? Sebagai manusia yang dicipta Allah menjadi makhluk paling sempurna, apakah kita kalah dalam melakukan ketaatan dengan seekor burung...??? Karena sebenarnya semua yang ada di langit dan bumi ini bertasbih memuji Allah.

Tidaklah kamu tahu bahwasanya Allah; kepada-Nya bertasbih apa yang di langit dan di bumi dan (juga) burung dengan mengembangkan sayapnya. Masing-masing telah mengetahui (cara) sembahyang dan tasbihnya, dan Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan. (Q.S An Nuur: 41)

Memberikan Rezki adalah hak prerogatif Allah. Tugas kita hanyalah menjemputnya. Dengan menyisihkan sedikit waktu untuk memenuhi panggilanya di sela-sela tugas kita sebagai seorang suami, Insyallah akan lebih melapangkan rizki dan yang paling penting adalah keberkahan dalam setiap rizki yang kita peroleh. Sebagaimana janji Allah yang tertulis dalam Q.S An Nuur ayat 37:

Lelaki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak pula oleh jual beli dari mengingati Allah, dan dari mendirikan sembahyang, dan dari membayarkan zakat. Mereka takut kepada suatu hari yang (di hari itu) hati dan penglihatan mereka goncang. (Mereka mengerjakan yang demikian itu) supaya Allah memberi balasan kepada mereka (dengan balasan) yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan, dan supaya Allah menambah karunia-Nya kepada mereka. Dan Allah memberikan rezki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa batas.

So pilihan sekarang ada di tangan kita sendiri. Sebagai saudara seiman tugas manusia hanya mengingatkan. Mau diingatkan oleh manusia, atau nunggu diingatkan malaikat, atau memilih untuk menunggu peringatan langsung dari Allah...???   
Semoga Allah membuka hati kita untuk senantiasa berusaha melakukan ketaatan kepadaNya. Amin..

Mari tegakkan shalat agar amalan kita tidak fatamorgaa di depan Allah....^___^

















No comments:

Post a Comment

Download