Assalamu'alaikum

Tiada kesempurnaan hari tanpa dimulai dengan pagi...Tiada kesempurnaan ibadah tanpa dimulai dengan Bismillah...Tiada kesempurnaan lisan tanpa di Mulai dengan Tersenyum ^___^ Assalamu'alaikum..Selamat berlayar di samudra Inspirasiku...Semoga sedikit yang aku tuang bisa bermanfaat untuk semua...Salam Persahabatan...^____^




Monday, March 17, 2014

Keyakinan Cinta itu, Bisa Menipu


Teringat cerita seorang teman, hingga usia kurang lebih 40th belum juga dipertemukan dengan Sang Pangeran. Allah mempersaudarakan kita dalam ketidaksengajaan. Karena awalnya dia menjadi customer di OL Shopku. Dan tidak disangka, kami pun menjadi layaknya keluarga. Walau belum pernah bertatap muka. Karena beliau saat itu berdomisili di Jakarta.

 
Rentang usia kami yang jauh, tidak menjadi alasan. Sepenggal kisah pun beliau bagikan. Tentang hasratnya pada seorang ikhwan. Namun ternyata, pria dari Aceh itu tidak lajang lagi. Ya, beliau sudah beristri.
Entah dari mana Mbkku itu bisa menaruh hati. Demikian juga si lelaki. Benar juga jika dikatakan bahwa cinta itu memang buta dan penuh misteri. Karena ia kadang tak mau kompromi untuk mencari waktu yang tepat, kapan ia harus datang dan kapan harus ia pergi.

“Kami sudah tidak muda lagi, jadi jangan bayangkan kami mencinta layaknya anak muda jaman sekarang. Abang ingin menikahi Mbk, karena Abang yakin bahwa Mbk salah satu jodohnya,” demikian ungkapan Mbk suatu hari kepadaku.

Dengan niat ibadah dan menjaga kemuliaan diri, Mbk memang sudah siap untuk menjadi madu dalam hubungan abang dan istri pertamnya. Saat itu aku hanya bisa menampung cerita demi cerita yang Mbk ungkapkan. Tidak banyak berkomentar A ataupun B. Aku hanya bisa mencoba menyelami dan membayangkan posisi, kondisi juga perasaan masing-masing. Mbk, abang dan istri abang.

Waktu pun berlalu....

Suatu hari sebuah sms masuk ke inbox hp-ku.
“Istri abang sms Mbk, beliau minta supaya Mbk jauhin abang,” sms bernada kecewa itu pun terasa menyayat dada.

Itulah realita yang harus Mbk terima saat ia merasa sebuah cinta. Namun apa mau dikata. Mbk tidak ingin membuat wanita lain menderita. Mbk tidak mau merasa bahagia, sedangkan ada orang lain yang merana.
Sebuah keputusan hati pun ditempuhnya. Mbk mencoba meredam dan melupakan cinta yang dirasakannya, meskipun sakit yang dalam mendera jiwanya. 

Beberapa tahun kemudian...

“Ka, apa kabar? Mbk sekarang tinggal di Aceh. Alhamdulillah Mbk sudah menikah, Ka. Mohon doanya ya biar Allah segera mengamanahkan momongan.”

Sms berisi kegembiraan itu masuk ke inbox-ku, setlah sekian waktu aku tidak pernah tau bagaimana kabar Mbkku. 

”Alhamdulillah, Mbk. Bagaimana ceritanya? Mbk nikah sama abang yang dulu itukah?” tanyaku kemudian.
“Enggaklah, Ka. Mbk nikah dengan abang yang lain. Tapi orang Aceh juga,”ungkap Mbk bahagia.

Begitulah realita yang penuh warna. Sepenggal kisah perjalanan seorang wanita dalam mencari sebuah cinta dan menyempurnakan separuh agamanya. Cinta yang akhirnya membuatnya bahagia. Walaupun bukan dengan pria yang dia yakini sebelumnya.

Memang tidak ada yang salah dengan  rasa cinta. Yang sering menjadi masalah adalah bagaimana kita menyikapinya. Untuk itu jika kita merasakan cinta, maka kita harus mampu mengarahkannya. Jangan sampai cinta itu membuat kita hina. 
Cinta hanyalah sebuah rasa. Yang terkadang kita juga bisa salah dalam menafsirkannya.
Untuk itu jika cinta datang menyapa mengusik jiwa, jangan terburu merasa yakin bahwa itu cinta sejati kita.
Karena keyakinan manusia kadang bisa menipu. Ya, keyakinan manusia kadang memang bisa keliru.

Sungguh, hanya Allah yang lebih tau yang terbaik untuk kita.
Walau terkadang yang terjadi tidak sesuai dengan yang kita bayangkan sebelumnya...
Tapi yakinlah apapun ketetapanNya pasti yang terindah...
Dan hanya kepada Allah-lah kita harus berserah....

Semoga membawa hikmah.



2 comments:

  1. setuju mak :) saya juga sedang mencari pangeran kuda poni mak haha

    ReplyDelete
  2. Pangeran kuda berponi lempar ya, Mak? haha

    ReplyDelete

Download