Assalamu'alaikum

Tiada kesempurnaan hari tanpa dimulai dengan pagi...Tiada kesempurnaan ibadah tanpa dimulai dengan Bismillah...Tiada kesempurnaan lisan tanpa di Mulai dengan Tersenyum ^___^ Assalamu'alaikum..Selamat berlayar di samudra Inspirasiku...Semoga sedikit yang aku tuang bisa bermanfaat untuk semua...Salam Persahabatan...^____^




Thursday, October 13, 2011

Cinta dalam Keputusan

Cinta adalah keputusan. Ya, keputusan untuk merawat, menumbuhkan, mengembangkan, dan melindungi orang yang kita cintai. Jika cinta menyerupai air pada beberapa tabiat dasarnya, maka sifat utama air yang melekat padanya adalah fakta bahwa air adalah sumber kehidupan.

Jika cinta adalah gagasan bagaimana menciptakan kehidupan yang lebih baik, dan tindakan utamanya adalah memberi untuk menumbuhkan, maka kekuatan pesona utama seorang pecinta adalah aura kehidupan yang memancar dari dalam dirinya.

Aura kehidupan. Ya, aura kehidupan. Ia membuat orang-orang di sekelilingnya merasakan denyut nadi kehidupan, merasakan hamparan keindahan hidup, merasakan alasan mengapa mereka hidup dan harus melanjutkan hidup, merasakan alasan untuk bertumbuh demi merakit pemaknaan tiada henti terhadap kehidupan. Ia, intinya membuat orang-orang di sekeliling merasa hidup. Sebab ia menebar benih kehidupan di ladang hati mereka.


Aura kehidupan. Ya, Aura kehidupan. Sebab ia memiliki dan menggabung tiga pesona utama para pencinta: pesona raga, pesona jiwa, pesona ruh. Ketiga pesona itu terbingkai rapih pada sebuah “akal besar” yang menerangi kehidupannya dan orang-orang di sekitarnya.

Maka mendekatlah padanya, niscaya engkau kan merasakan betapa air kehidupan serasa mengalir pada tiap sudut jiwa dan ragamu. Maka tataplah matanya, niscaya engkau akan merasakan gairah kehidupan yang akan memberimu semangat baru untuk terus hidup, terus melanjutkan hidup. Maka dengarkanlah kata-katanya, maka engkau akan merasakan betapa engkau layak dan pantas untuk mendapatkan kehidupan yang berkualitas, kehidupan yang lebih baik.

Dan jika Tuhan mengizinkan engkau merasakan sentuhannya, niscaya engkau akan merasakan betapa air kehidupan mendidih dalam tubuhnya. Dan jika Tuhan memperkenankan engkau hidup berlama-lama dengannya, niscaya engkau akan merasakan betapa perlindungan dan penumbuhannya membuatmu terengkuh dalam rasa aman dan nyaman.

Engkau bahkan tidak pernah begitu yakin tentang pesona apa yang pertama kali menawanmu. Apakah kulit hitam yang tidak dapat menyembunyikan cahaya matanya? Atau ketegasan sikap yang tidak dapat merahasiakan kebajikan hatinya?Atau kelembutan bawaan yang tidak sanggup menutup-nutupi keberaniannya? Atau diam panjang yang tidak mampu menghalangi ilmu dan wawasannya? Atau badan kurus yang dijelaskan oleh puasa dan pengendalian dirinya?

Atau? Tidak! Semua menyatu dalam dirinya: Ruhnya yang halus, jiwanya yang lembut terbungkus dalam raganya yang kokoh, terangkai dalam perilaku yang terbimbing dalam akar besarnya. Tapi itu semua ada dalam dirinya. Dan ketika ia keluar, ia hanya memancarkan satu hal:aura kehidupan. Dan itulah yang engkau rasakan dan yang mungkin sekali tidak engkau ketahui asal muasal dan akarnya dalam dirinya.

Dia bukan sebuah profil yang sempurna. Dia hanya sebuah kehendak yang lebih nyata. Dia bukan nabi yang tak mungkin salah. Dia hanya sebuah tekad perbaikan berkesinambungan yang tak henti-henti. Dan itulah aura kehidupan: gairah yang tak pernah selesai. Mereka berdua, lelaki dan perempuan membuat keputusan itu, untuk saling mencintai.

by. Harist Purnama 

No comments:

Post a Comment

Download