Assalamu'alaikum

Tiada kesempurnaan hari tanpa dimulai dengan pagi...Tiada kesempurnaan ibadah tanpa dimulai dengan Bismillah...Tiada kesempurnaan lisan tanpa di Mulai dengan Tersenyum ^___^ Assalamu'alaikum..Selamat berlayar di samudra Inspirasiku...Semoga sedikit yang aku tuang bisa bermanfaat untuk semua...Salam Persahabatan...^____^




Wednesday, April 6, 2011

Kita Semua Dosen


Hari ini fikiranku lagi stress nih, berat banget rasanya beban yang harus aku pikul..Rasanya mau lari aja dari kenyataan ini karena aku tidak bisa lagi menanggung dan menghadapi semua ini.. kali ini aku mengakui aku memang pecundang yang tidak mampu memegang dan menegakkan prinsip hidup yang sudah aku ikrarkan dalam hatiku..Aku tau setiap orang adalah dokter yang bisa menyembuhkan penyakit putus asanya. Dan aku sudah berusaha untuk melakukannya,..Dan aku juga tau dan sadar akan keberhasilanku membuktikan kalimat itu. Tapi saat ini berbeda. Aku sudah cukup lelah dengan apa yang disuguhkan dalam hidupku. Rasanya cobaan demi cobaan datang sirlih berganti seolah waktu tidak mengijinkanku untuk menikmatinya walau hanya sekejab..Pliz take me far away from it all....:”(

Temen-temen mungkin sebagian besar dari kita pernah merasakan seperti kondisi yang Ika critakan di atas ya..Mungkin kita punya banyak alasan untuk memutuskan berhenti dari untuk bersabar dan lari dari tanntangan hidup, but the show must go on..Karena memang sudah fitrah manusia hidup di dunia ini untuk melalui tantangan demi tantangan. Kita bisa menyebut semua hal yang mungkin berat untuk dilalui sebagai tantangan ya tidak dengan cobaan atau musibah walaupun pada hakikatnya yang hadir dalam hidup kita bisa jadi adalah ujian atau musibah yang dihadirkan Allah untuk menguji dan memperingatkan kita untuk kembali jalan yang diridhoinya atau bisa juga sebagai penghapus dosa kita. Tapi dengan menyebutnya dengan tantangan maka harapannya kita jadi punya semangat lebih besar untuk mengahadapinya. Walaupun kita semua menyadari akan kepastian adanya tantangan itu tapi tidak jarang dari kita merasa tidak sanggup menghadapi saat tantangan itu datang menyapa kita. 

Sebenarnya bener nggak sih kalau dikatakan bahwa kemampuan seseorang untuk bisa menghadapi tantangan dalam hidup mereka itu dipengaruhi dengan tingkat keimanannya...? Bahkan ada juga yang mengatakan bahwa besar kecilnya tantangan yang diberikan dalam hidup kita juga tergantung dari level keimanan kita. Semakin tinggi level keimanannya semakin besar juga tingkat tantangan yang harus mereka hadapi. Well, Kalau memang benar seperti itu jadi yang harus kita lakukan dalam hidup ini adalah selalu berusaha untuk meningkatkan keimanan kita ya...^__^ Jangan sampai kita berfikir sebaliknya, lebih memilih untuk menikmati lemahnya iman karena ingin dapat tantangan yang mudah aja..Wah kalau gini ini mah ibarat anak SD yang gak mau masuk SMP karena takut menghadapi ujian tingkat SMP..Wah kasian orang tuanya dong klo gitu yang sudah mati-matian cari duit buat nyekolahin kita, eh kitanya malah gak mau maju...Tapi Ika yakin temen-temen semua bukan termasuk salah satu yang seperti itu kok..^__^

Ibarat HP yang batrenya bisa habis, seperti itu juga keimanan dan mood kita. Jadi selain kita membutuhkan orang lain untuk bisa membantu mempertahankan atau bahkan selalu meningkatkan kwalitas keimanan dalam hati kita, kita juga punya peran yang tidak kalah besarnya untuk membangkitkan semangat untuk membangkitkan keimanan kita. Atau seperti kalimat bijak yang Ika tulis di atas bahwa Setiap orang adalah DOKTER, karena ia sendiri yang yang mampu MENGOBATI setiap penyakit kegagalan yang menimpanya. Dari situ jelaslah kalau setiap perubahan itu kitalah yang berperan besar di dalamnya. Termasuk saat kita sedang dalam keadaan yang sedang tidak mood. 

Walaupun kita punya pengaruh besar untuk bisa mengobati sakit karean keterpurukan, tapi kita tidak boleh lupa bahwa ada kekuatan Maha dasyat di atas segala yang dasyat yaitu kekuatan Allah. Jadi saat kita berada dalam kondisi terpuruk dan putus asa seperti itu, hal pertama yang harus kita perbaiki adalah keimanan kita. Bawalah setiap tantangan itu dalam doa. Dengan shalat dan sabar insyallah akan membuat kita lebih siap untuk menatap setiap kemungkinan dan tantangan yang dihadirkan Allah dalam hidup kita. Karena semua yang hadir alam hidup kita memang sudah menjadi ketetapanNya. Jadi mintalah kepadaNya agar kiat mampu melewati tantanganNya.

Hal kedua yang yang harus kita lakukan adalah kita harus bisa menyemangati diri kita sendiri. Bahkan dalam sebuah kalimat bijak dikatakan bahwa setiap orang adalah DOSEN karena dia sendirilah yang mampu mendidik semangatnya. Seberapa ngotot orang lain berteriak menyemangatinya walaupun dengan mengerahkan sekampung pemandu sorak tapi kalau dalam dirinya sendiri tidak ada keinginan untuk bisa bangkit dan tidak ada keinginan untuk bisa melalui setiap tantangan itu maka walau pamandu sorak teriak ngotot sampek otot lehernya keluar juga tidak akan ada gunanya. ..^__^

Menyemangati diri sendiri...??? Gimana caranya...?? Ada cara yang bisa digunakan agar kita  bisa menyemangati diri sendiri. Meniru apa yang biasa dilakukan oleh motivator muda Bong Chandra saat dia merasa down yaitu dia melakukan self talk positif. 

 Saat ditemui Kompas Female di investasi properti perdananya di Ubud Village, Ciledug, Tangerang, Senin (4/4/2011) lalu Bong candra mengatakan, “Selain berdoa, self talk menjadi cara lain mengatasi keterpurukan.” 

Nah coba deh saat kita merasa benar-benar dalam kondisi down, tidak bersemangat, terpuruk, lemah iman, atau apalah istilahnya, kita coba berbicara dengan diri kita sendiri. *wah gila dong ngomong sama diri sendiri..eiitt ini beda kasus*. Kalau yang diomongin nglantur ngalor ngidul gak penting baru itu dikatakan gila...^__^


Kalau ada beberapa orang yang merasa tidak berhasil dengn cara ini bisa jadi mereka salah dalam mengajukan pertanyaan dalam diri mereka sendiri. Jadi coba kita koreksi dimana kesalahan kita. Kalau selama ini saat terjepit dalam suatu keterpurukan kita menggunakan kata “kenapa” untuk meratapi nasib misalnya, “ kenapa ini semua terjadi?”. Jelas saja kita justru akan merasa terpuruk, karena dengan bertanya seperti itu biasanya akan memebuat kita untuk mencari jawaban yang justru akan menyudutkan kita. Membuat kita semakin menemukan kelemahan dan hal-hal negativ yang bisa memperparah kondisi mental kita. Kalau selama ini itu yang kita lakukan, no problemo biarlah kesalahan menjadi sebuah pelajaran yang membuat kita menjadi lebih bijak. Tapi mulai sekarang cobalah untuk mengganti untuk mengajukan pertanyaan positif menjadi “ apa pelajaran yang bisa kita dapat dari musibah/cobaan/tantangan ini?”. Jadi kesimpulannya kita lebih baik tidak menggunakan kata tanya mengapa tapi kita fokus untuk mencari hikmah yang bisa kita dapat dari setiap kejadian ayng menimpa kita.

Tapi saat kita merasa masih tidak mampu menyelesaikan tantangan sendiri, bisa juga kita mencari seorang partner yang bisa kita ajak untuk berbagi. Karena setiap orang pasti membutuhkan teman untuk mengahadapi tantangan dalam hidupnya. 

Bung Bong Candra juga mengatakan, “Setiap orang butuh penasihat. Orang sukses punya orang kepercayaan atau mentor sebagai tempat meminta pertimbangan atau second opinion. Inilah gunanya partner dan setiap orang harus punya partner.”

Dengan membawa setiap tantangan hidup kita dalam doa, kemudian dengan penuh kesabaran kita berikhtiar melakukan self talk positif pada diri kita, and try to find someone to share insyallah akan membantu kita untuk bisa melalui setiap tantangan hidup yang dihadirkan Allah dalam hidup kita..

Selamat berjuang untuk memecahkan setiap tantangan dan semoga kita semua bisa mengakhiri petualangan  hidup di dunia ini dengan sebuah kemenangan yang besar sebagai bekal hidup kekal kita nantinya di akhirat. Amin ...^___^

No comments:

Post a Comment

Download