Assalamu'alaikum

Tiada kesempurnaan hari tanpa dimulai dengan pagi...Tiada kesempurnaan ibadah tanpa dimulai dengan Bismillah...Tiada kesempurnaan lisan tanpa di Mulai dengan Tersenyum ^___^ Assalamu'alaikum..Selamat berlayar di samudra Inspirasiku...Semoga sedikit yang aku tuang bisa bermanfaat untuk semua...Salam Persahabatan...^____^




Monday, May 16, 2011

RAHASIA SHALAT KHUSUK



Zaman dulu ada seorang ahli ibadah yang sangat warak dan khusyuk sholatnya, ia bernama Isam bin Yusuf. Walaupun begitu dia tidak  lantas berbangga diri dengan ibadahnya, justru sebaliknya dia selalu khawatir dan mempertanyakan kwalitas ibadah yang dia dirikan. Dan untuk memperbaiki kwalitas ibadah yang selalu dia rasa kurang khusuk itu maka dia selalu bertanya pada orang yang dia anggap lebih baik kwalitas ibdahnya.
Pada suatu hari, Isam menghadiri majlis seorang abid bernama Hatim Al-Isam dan bertanya : “Wahai Aba Abdurrahman, bagaimanakah caranya tuan sholat?” 

Hatim menjawab : “Apabila masuk waktu sholat aku berwudhu’ zahir dan batin.” 
Kemudian Isam bertanya lagi, “Bagaimanakah wudhu’ zahir dan batin itu ya Aba Abdurrahman?”

Hatim berkata, “Wudhu’ zahir sebagaimana biasa, yaitu membasuh semua anggota badan yang harus dibasuh  dengan air wudhu’. Sementara wudhu’ batin ialah membasuh anggota dengan tujuh perkara :

1.    bertaubat
2.    menyesali dosa yang dilakukan
3.    tidak tergila-gilakan dunia
4.    tidak mencari / mengharap pujian orang (riya’)
5.    tinggalkan sifat berbangga
6.    tinggalkan sifat khianat dan menipu
7.    meninggalkan sifat dengki
Selanjutnya Hatim meneruskan , “Kemudian aku pergi ke masjid, aku kemaskan semua anggotaku dan menghadap kiblat. Aku berdiri dengan penuh kewaspadaan dan aku bayangkan Allah ada di hadapanku, syurga di sebelah kananku, neraka di sebelah kiriku, malaikat maut berada di belakangku, dan aku bayangkan pula bahwa aku seolah-olah berdiri di atas titian ‘Sirratul Mustaqim’ dan aku menganggap bahwa solatku kali ini adalah solat terakhirku, kemudian aku berniat dan bertakbir dengan baik.
Setiap bacaan dan doa dalam solat kufaham maknanya, kemudian aku ruku’ dan sujud dengan tawadhu’, aku bertasyahhud dengan penuh pengharapan dan aku memberi salam dengan ikhlas. Beginilah aku bersolat selama 30 tahun.”
Isampun menangis saat mendengar itu, dia menangis karena teringat kwalitas ibadahnya yang sangat jauh dari apa yang sudah didirikan oleh Hatim.
Sahabat, mengetahui kisah itu jelas kita sangat malu bukan...??? Kita yang  kadang sekedar bisa meluangkan waktu untuk shalat setiap hari saja sudah merasa culup dengan ibadah yang kita capai itu.. Kita lebih sering cepat berbangga diri dan tidak memiliki keinginan untuk mencapai lebih dari apa yang sudah kita dapatkan. Jika setiap hari kita bisa shalat 5 waktu, kita merasa itu sudah cukup bagi kita. Padahal tidak ada jaminan bahwa shalat kita diterima akan diterima. Bisa saja shalat kita hanya gerakan yang tidak bernilai ibadah dan tidak berbuah pahala disisi Allah. 
Maka, semoga dari kisah inspirasi yang sudah Ika kutip bisa membuat kita untuk lebih bersemangat dalam memperbaiki kwalitas ibadah kita, dan selalu berusaha untuk menyyempurnakan yang wajin itu dengan amalan-amalan sunnah. Semoga Allah meringankan hati dan senantiasa membimbing kita semua agar istiqamah dalam menjadi hamba-hamba yang rindu dalam memperbaiki diri dari hari ke hari.....Amin
Sedikit Renungan, semoga bermanfaat..
referensi: Seri seribu satu kisah teladan.

No comments:

Post a Comment

Download