Sohibika, di
potingan Ika kali ini Ika ingin berbagi sedikit renungan yang Ika dapat melalui
tausiah Ust. Arifin Ilham sore tadi. Kalau Sohibika tadi sempat melihat di
TVone pukul 15.00 WIB mungkin sudah tau atau paling tidak punya gambaran
tentang apa yang ingin Ika sharingkan.
Sohibika, dari
sekian banyak poin yang disampaikan oleh H.Roma Irama, Ust Arifin Ilham, dan
Ust Fikri di acara Damai Indonesiaku sore tadi yang paling melekat dalam benak
Ika, adalah “ Desain Interior lebih penting daripada desain exterior.”
Dari kesimpulan
itu, mungkin Sohibika menyangka bahwa Ika akan membicarakan tentang tata ruang
hunian yang asri. HHmm..walaupun tidak salah juga sih, serupa tapi tak sama
lah. Karena yang Ika maksud disini tepatnya desain untuk tampilan manusia.
Dari kalimat
Innalillahiwainnailaihirojiun, kita semua pasti tau bahwa segalanya yang ada
dilangit dan dibumi dan yang ada diantara keduanya adalah dari Allah, milik
Allah dan akan kembali kepada Allah.
Demikian diri kita. Jasad dan raga kita, semuanya akan kembali pada
Allah Sang Maha Pencipta. Hanya saja
yang paling penting untuk kita fahami bahwa kita akan kembali bukan tanpa
sebuah maksud, tapi kita akan kembali untuk mempertanggungjawabkan segala yang
telah kita lakukan saat kita masih hidup di dunia.
Dan satu
ungkapan yang melekat dalam benak Ika dari lontaran Ustd Arifin Ilham adalah,
“roh kita akan kembali pada Rabb kita, sedangkan jasad kita akan jadi santapan cacing”.
Masyallah.....
Sadarkah kita sohibika,
jika selama ini sebagian besar kita hidup untuk fokus pada fisik saja. Coba
kita ingat-ingat lagi, berapa banyak kita merogoh kocek untuk biaya salon, berapa banyak uang yang sudah kita keluarkan
untuk memoles wajah kita, untuk rutin mandi lulur susu basi :D, Berjam-jam kita
di depan cermin untuk memakai make up, jerawat muncul sebiji aja kita sudah
bingung bukan kepayang, tapi kita tidak pernah bingung saat kita sering alfa
pada perintah Allah. Kita sibuk membentuk badan kita di ruang fitnes, mengkonsumsi
nutrisi untuk membuat badan kita berotot sementara kita tidak pernah memikirkan
untuk menutrisi roh kita dengan ilmu-ilmu penghambaan yang baik pada Rabb kita.
Kita selalu ingin tampil perfect dengan fisik kita. Itulah kenapa tidak
berhenti kita berusaha untuk memperindah raga kita. Raga yang sama sekali
nantinya tidak akan jadi pertanyaan di alam kubur.
Misal Allah memberi kita kesempatan untuk
hidup sampai usia 70tahun, berapa banyak waktu yang kita gunakan hanya untuk
memikirkan masalah fisik atau istilah lainnya kita sibuk untuk mendesain exterior sampai lupa mendesain interior. Kita sibuk mempercantik tampilan luar sampai kita lupa shalat, melupakan dzikir dan kita lupa memperkaya jiwa kita
mencari ilmu memperindah alkhlak dan budi pekerti kita. Atau bahkan memang
tidak pernah ada dalam agenda kita untuk memikirkan jiwa rohani kita. Padahal
saat kita sibuk memoles jasad kita, semuanya hanya akan berakhir dialam kubur
menjadi santapan cacing. Semakin rajin kita berlatih fitnes untuk memperbesar
badan maka akan semakin nikmat juga cacing memakan kita. Tapi kata ustzd Arifin
Ilham “jangan terlalu kurus juga, kasian nanti cacingnya..” :D
Namun bukan berarti dalam islam kita tidak
boleh memelihara kesehatan dan memperindah raga kita ya, karena memelihara dan
merawat tubuh kan merupakan bagian dari upaya kita mensyukuri nikmat yang
diberikan Allah. Karena fisik kita adalah titipan yang untuk mensyukurinya
tidak perlu kita rubah tapi kita bisa menunjukkan rasa syukur itu dengan
memeliharanya dengan baik. Namun, yang harus kita fahami kesibukan kita memperindah
raga janganlah sampai melalaikan tugas yang lebih penting yaitu mengisi dan
membentuk jiwa kita untuk bisa hidup lebih dekat dan mencari ridho Allah.
Jika fokus kita
hanya tertuju untuk membentuk raga, maka saat itulah kita akan jadi orang yang
sangat merugi. Karena saat malaikat
izrail menunaikan tugasnya, kita akan kembali tanpa membawa apa-apa.
Na’udzubillah. Kita akan jadi manusi yang sangat merugi karena kita telah
menyia-nyiakan waktu yang diberikan Allah Waktu yang diberikan untuk menjadi
modal kita berinvestasi amalan yang nantinya kita tuai di kehidupan yang lebih
kekal. Janganlah kita menukar kenikmatan hidup yang abadi dengan kenikmatan
hidup yang semu di dunia yang fana ini.
Janganlah kita sibuk mengurusi tampilan
exterior hingga melupakan pentingnya desain Interior.
Setetes embun
dipagi hari menuai seberkas cahaya di sore buta...
Butiran kerikil
tajam menghempas resah yang terus mengelisah..
Tak terasa waktu
semakin menghimpit sisa-sisa usia,..
mengantarkan
kita pada masa yang semakin senja..
Semua berubah
dan bergulir begitu cepat tanpa ada yang merasakan..
Bahwa waktu
membawa kita semakin dekat dengan-Nya..
Gerangan apakah
yang kita bawa seteleh kepulangan kembali pada tempat dimana kita berasal...
Apakah yang akan
kita tuai dari tanaman kita selama hidup di dunia..
Sudahkah kita betafakur akan hidup yang
dijalani lebih sering tanpa syukur...
Sudahkah kita
bersujud, menghambakan diri dengan penuh kekhusyukan..
Sudahkah kita
menangisiNya melebihi tangisan kita pada ciptaanNya..
Sudahkah waktu
banyak waktu yang kita luangkan untuk beribadah kepadaNya,.
Atau lebih
banyak waktu yang kita gunakan untuk kesia-siaan,..
Sedangkan
untukNya hanyalah sekedar waktu sisa...
Energi sisa, dan
sisa pemikiran kita...
Atau bahkan Dia
tak pernah ada dalam benak dan nafas serta langkah kita..
Astaqfirullahal’adzim...
Marilah Sohibika
kita perbaiki semuanya...
Dengan keMaha
Rahiman-Nya..
Semoga Allah
selalu memudahkan dan menolong kita..
Untuk melakukan
ketaatan...
Sebelum Nafas
sampai diteggorokan...
Allahumma
Aamiin...
No comments:
Post a Comment