Assalamu'alaikum

Tiada kesempurnaan hari tanpa dimulai dengan pagi...Tiada kesempurnaan ibadah tanpa dimulai dengan Bismillah...Tiada kesempurnaan lisan tanpa di Mulai dengan Tersenyum ^___^ Assalamu'alaikum..Selamat berlayar di samudra Inspirasiku...Semoga sedikit yang aku tuang bisa bermanfaat untuk semua...Salam Persahabatan...^____^




Saturday, March 26, 2016

Bacalah Wahai Muslimah, dan Kau akan Menangis



Kisah ini saya dapat dari sahabat saya yang bekerja di salah satu perusahaan asing. Disini saya kutipkan kisah nyata seorang gadis yang menginjak remaja atau kerennya jaman sekarang (ABG) yang sebelumnya tidak karuan tingkah lakunya, namun setelah sadar akan kekeliruannya dan sudah mengerti “HIKMAH MEMAKAI JILBAB” Allah Ta’ala memanggilnya.

Kisah nyata ini semoga berguna bagi yang membacanya, terutama kaum Hawa, juga bagi yang punya istri, yang punya anak perempuan, adik perempuan, saudara perempuan, kakak perempuan, yang masih punya Ibu, ataupun bagi Anda yang punya keponakan perempuan.

Sahabatku menceritakan: Ini cerita tentang adikku Nur Annisa, gadis yang baru beranjak dewasa namun rada Bengal dan tomboy. Pada saat umur adikku menginjak 17 tahun, perkembangan dari tingkah lakunya rada mengkhawatirkan ibuku, banyak teman cowoknya yang datang ke rumah dan hal itu sungguh tidak mengenakkan ibuku sebagai seorang guru ngaji.

Untuk mengantisipasi hal itu ibuku menyuruh adikku memakai jilbab, namun selalu ditolaknya hingga timbul pertengkaran-pertengkaran kecil di antara mereka. Pernah satu kali adikku berkata dengan suara yang rada keras: “Mama coba lihat deh, tetangga sebelah anaknya pakai jilbab namun kelakuannya ngga beda-beda ama kita. Malah teman teman Ani yang di sekolah pake jilbab dibawa om-om, sering jalan-jalan Masih mending Ani, walaupun begini Ani nggak pernah, Ma kaya gituan.”  Bila sudah seperti itu ibuku hanya mengelus dada, kadangkala di akhir malam kulihat ibuku menangis, lirih terdengar doanya: “Ya Allah, kenalkan Ani dengan hukum Engkau ya Allah.“

Pada satu hari di dekat rumahku, ada tetangga baru yang baru pindah. Satu keluarga di mana mempunyai enam anak yang masih kecil kecil. Suaminya bernama Abu Khoiri, (entah nama aslinya siapa) aku kenal dengannya waktu di masjid.

Setelah beberapa lama mereka pindah, timbul desas desus mengenai istri dari Abu Khoiri yang tidak pernah keluar rumah, hingga dijuluki si buta, bisu dan tuli. Hal ini terdengar pula oleh Adikku, dan dia bertanya sama aku: “Kak, memang yang baru pindah itu istrinya buta, bisu dan tuli?“ 
"Hus!" aku jawab sambil lalu. ”Kalau kamu mau tau, datangin aja langsung ke rumahnya.” lanjutku.

Eehhh tuuh anak, benar benar datang ke rumah tetangga baru. Sekembalinya dari rumah tetanggaku, kulihat perubahan yang drastis pada wajahnya. Wajahnya yang biasa cerah nggak pernah muram atau lesu mejadi pucat pasi…Eentah apa yang terjadi?

Namun tidak kusangka selang dua hari kemudian, dia meminta pada ibuku untuk dibuatkan Jilbab yang panjang, rok panjang, dan baju lengan panjang. Aku sendiri jadi bingung. tapi rasa bingungku bercampur syukur kepada Allah karena kulihat perubahan yang ajaib dari adikku ini.
Ya, kubilang ajaib karena dia berubah total. Selain perubahan secara gaya berpakaian, sejak saat itu tidak banyak lagi anak cowok yang datang ke rumah ataupun teman-teman wanitanya yang biasa berkumpul untuk sekedar bicara yang nggak karuan. Kulihat saat ini dia banyak merenung, Kalau biasanya dia suka beli majalah anak muda kaya gadis atau femina, sakarang dia ganti baca-baca majalah islam. Ddan kulihat ibadahnya pun melebihi aku, tak ketinggalan tahajudnya, baca Qur’annya, sholat sunatnya, dan yang lebih menakjubkan lagi, bila temanku datang dia menundukkan pandangan. Segala puji bagi Engkau ya Allah jerit hatiku...

Tidak berapa lama kemudian aku dapat panggilan kerja di Kalimantan, yaitu di salah satu perusahaan asing (PMA). Dua bulan aku bekerja di sana aku dapat kabar bahwa adikku sakit keras hingga ibuku memanggil ku untuk pulang ke rumah (rumahku di Madiun). Di pesawat tak henti-hentinya aku berdoa kepada Allah agar Adikku d beri kesembuhan.Namun manusia hanya bisa berusaha dan berdoa. 
Ketika aku tiba di rumah, di depan pintu kulihat sudah begitubanyak orang. Tak dapat kutahan lajuku, akupun kemudian berlari masuk ke dalam rumah. Di sana kulihat ibuku menangis, aku langsung menghampiri dan memeluk ibu beliau. Sambil tersendat-sendat ibuku bilang sama aku: “Dhi, adikkmu bisa ucapkan dua kalimat Syahadah diakhir hidupnya.“..Tumpahlah, tak dapat kutahan air mataku...

Setelah selesai acara penguburan dan sebagainya, iseng aku masuk kamar adikku. Kulihat Diary di atas mejanya.Diary yang selalu dia tulis, Diary tempat dia menghabiskan waktunya sebelum tidur kala kulihat sewaktu adikku-rahimahullah masih hidup. Kemudian kubuka selembar demi selembar, hingga tertuju pada satu halaman yang menguak misteri dan pertanyaan yang selalu timbul di hatiku. Yaitu misteri perubahan yang terjadi ketika adikku baru pulang dari rumah Abu Khoiri. Disitu kulihat tanya jawab antara adikku dan istri dari tetanggaku, isinya seperti ini:


Tanya jawab (kulihat di lembaran itu begitu banyak bekas tetesan airmata):

Annisa: Aku bergumam (wajah wanita ini cerah dan bersinar layaknya bidadari) Ibu, wajah ibu sangat muda dan cantik.

Istri tetanggaku: Alhamdulillah, sesungguhnya kecantikan itu datang dari lubuk hati.

Annisa: Tapi ibu kan udah punya anak enam, tapi masih kelihatan cantik.

Istri tetanggaku: Subhanallah, sesungguhnya keindahan itu milik Allah dan bila Allah berkehendak, siapakah yang bisa menolaknya.

Annisa: Ibu, selama ini aku selalu disuruh memakai jilbab oleh ibuku, namun aku selalu menolak karena aku pikir nggak masalah aku nggak pakai jilbab asal aku tidak macam macam. Dan kulihat banyak wanita memakai jilbab namun kelakuannya melebihi kami yang tidak memakai jilbab, hingga aku nggak pernah mau untuk pakai jilbab. Menurut ibu bagaimana?

Istri tetanggaku : Duhai Annisa, sesungguhnya Allah menjadikan seluruh tubuh wanita ini perhiasan, dari ujung rambut hingga ujung kaki. Segala sesuatu dari tubuh kita yang terlihat oleh bukan muhrim kita semuanya akan dipertanggung jawabkan dihadapan Allah Ta’ala diakhirat nanti, JILBAB adalah HIJAB untuk wanita.

Annisa: Tapi yang kulihat banyak wanita yang memakai jilbab yang kelakuannya nggak enak, nggak karuan.

Istri Tetanggaku : Jilbab hanyalah kain, namun hakekat atau arti dari jilbab itu sendiri yang harus kita pahami.

Annisa: Apa itu hakekat jilbab?

Istri Tetanggaku: Hakekat jilbab adalah hijab lahir batin. Hijab mata kamu dari memandang lelaki yang bukan mahram kamu. Hijab lidah kamu dari berghibah (ghosib) dan kesia-siaan, usahakan selalu berdzikir kepada Allah . Hijab telinga kamu dari mendengar perkara yang mengundang mudharat baik untuk dirimu maupun masyarakat. Hijab hidungmu dari mencium segala yang berbau busuk. Hijab tangan-tangan kamu dari berbuat yang tidak senonoh. Hijab kaki kamu dari melangkah menuju maksiat.
Hijab pikiran kamu dari berpikir yang mengundang syetan untuk memperdayai nafsu kamu. Hijab hati kamu dari sesuatu selain Allah. Bila kamu sudah bisa memahami dan melaksanakan, maka jilbab yang kamu pakai akan menyinari hati kamu. Itulah hakekat jilbab. Maka hijab itu akan mencegahmu dari perilaku-perilaku yang dibenci Allah.

Annisa : Ibu aku jadi jelas sekarang dari arti jilbab. Mudah-mudahan aku bisa pakai jilbab. Tapi,bagaimana aku bisa melaksanakan semuanya?

Istri tetanggaku: Duhai Anisa bila kamu memakai jilbab, itulah karunia dan rahmat yang datang dari Allah yang Maha Pemberi Rahmat dan yang Maha Penyayang. Bila kamu mensyukuri rahmat itu kamu akan diberi kekuatan untuk melaksanakan amalan-amalan jilbab hingga mencapai kesempurnaan yang diinginkan Allah .

Duhai Anisa, ingatlah akan satu hari dimana seluruh manusia akan dibangkitkan dari kuburnya. Ketika ditiup terompet yang kedua kali, pada saat ruh-ruh manusia seperti anai-anai yang bertebaran.  Dan dikumpulkan dalam satu padang yang tiada batas, yang tanahnya dari logam yang panas, tidak ada rumput maupun tumbuhan.

Ketika tujuh matahari didekatkan di atas kepala kita namun keadaan gelap gulita. Ketika seluruh Nabi ketakutan. Ketika ibu tidak memperdulikan anaknya, anak tidak memperdulikan ibunya, sanak saudara tidak kenal satu sama lain lagi, kadang satu sama lain bisa menjadi musuh. Dan saat itu satu kebaikan lebih berharga dari segala sesuatu yang ada di alam ini.

Ketika manusia berbaris dengan barisan yang panjang dan masing masing hanya memperdulikan nasib dirinya. Dan pada saat itu ada yang berkeringat karena rasa takut yang luar biasa hingga menenggelamkan dirinya. Dan bentuk rupa manusia bermacam macam tergantung dari amalannya. Ada yang saat hidup bisa melihat, namun buta ketika dibangkitkan. Ada yang berbentuk seperti hewan, ada yang berbentuk seperti syetan, semuanya menangis. Menangis karena hari itu Allah murka, belum pernah Allah murka sebelum dan sesudah hari itu. Hingga ribuan tahun manusia didiamkan Allah di padang mahsyar yang panas membara hingga Timbangan Mizan digelar, itulah hari Yaumul Hisab.

Duhai Annisa, bila kita tidak berusaha untuk beramal dihari ini, entah dengan apa nanti kita menjawab bila kita di sidang oleh Yang Maha Perkasa, Yang Maha Besar, Yang Maha Kuat, Yang Maha Agung, Allah. Di Yaumul Hisab nanti! Di Hari Perhitungan nanti!!

Sampai di sini aku baca diarynya karena kulihat, berhenti dan banyak tetesan airmata yang jatuh dari pelupuk matanya, Subhanallah. Kubalik lembar berikutnya. Kemudian kulihat tulisan kecil di bawahnya: Buta, tuli dan bisu, wanita yang tidak pernah melihat lelaki selain muhrimnya, wanita yang tidak pernah mau mendengar perkara yang dapat mengundang murka Allah Ta’ala, wanita yang tidak pernah berbicara ghibah, ghosib dan segala sesuatu yang mengundang dosa dan sia-sia. Tak tahan airmata ini pun jatuh membasahi diary.

Itulah yang dapat saya baca dari diarynya, semoga Allah menerima Adikku di sisinya. Aamiin, Subhanallah.

Bapak-bapak, Ibu-ibu, Saudara-saudaraku, adik-adikku dan Anak-anakku yang dimuliakan oleh Allah . Khususnya kaum hawa. Saya mengharap kisah nyata ini bisa menjadi iktibar, menjadi pelajaran bagi kita, dan juga bagi putri-putri kita semua. Semoga meresap di hati yang membacanya dan semoga Allah Ta’ala senantiasa memberi petunjuk, memberi Rahmat, hidayah bagi yang membaca dan menghayatinya.

Semoga Allah senantiasa memberikan kekuatan iman kita untuk menjalankan (memenuhi) segala perintah-Nya dan menjauhi segala apa-apa yang dilarang-Nya, sehingga kelak kita mendapat derajat takwa yang tinggi. Selamat di dunia sampai di akhirat nanti, serta mendapat pertolongan dan syafa’at di hari yaumul hisab dan dikumpulkan di syurga bersama hamba-hamba Allah yang diridhoiNya.Allohumma aamiin.

Sumber: eramuslim

No comments:

Post a Comment

Download